GONET.ONLINE, Kabupaten Gorontalo – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo menemukan permasalahan baru dalam penyaluran pupuk bersubsidi jenis Phonska saat melakukan pemantauan di tingkat pengecer,di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (01/06/2024).
Ketua Komisi II, Venny Anwar, mengungkapkan bahwa aplikasi yang digunakan untuk menebus pupuk tidak berfungsi maksimal akibat masalah jaringan internet.
Venny Anwar menjelaskan bahwa aplikasi tersebut mengharuskan petani untuk melalui beberapa tahapan sebelum dapat membeli pupuk.
Tahapan tersebut termasuk memasukkan foto KTP dan foto diri. Namun, saat akan memasuki menu tahapan transaksi pembelian, aplikasi tersebut seringkali gagal berfungsi karena jaringan internet yang tidak stabil. Akibatnya, banyak petani yang terpaksa pulang dengan tangan kosong tanpa mendapatkan pupuk yang mereka butuhkan.
“Kami menemukan bahwa banyak petani yang kecewa karena tidak bisa menebus pupuk akibat masalah pada aplikasi yang disebabkan oleh jaringan internet yang buruk,” ujar Venny.
Temuan ini, menurut Venny, akan menjadi catatan penting bagi Komisi II untuk dikomunikasikan lebih lanjut dengan pihak distributor pupuk subsidi.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik agar petani tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi,” tambahnya.
Masalah ini dianggap mendesak untuk segera diselesaikan, mengingat pupuk merupakan salah satu komponen vital dalam mendukung produktivitas pertanian di Gorontalo. Ketersediaan pupuk yang lancar dan tepat waktu sangat diperlukan agar hasil panen petani tidak terganggu.
Srikandi dari PDI-P ini berharap dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik antara Komisi II DPRD, pemerintah daerah, dan distributor pupuk, permasalahan ini dapat segera teratasi, sehingga distribusi pupuk bersubsidi dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. (Go-1)